Hilangnya Adab Pada Umat Islam
Oleh: Hafidh Fadhlurrohman
“Umat Islam kalaulah dianalogikan manusia, sekarang itu seperti manusia
yang sedang sakit. Lalu sakitnya sakit apa?” tanya Syamsuddin Arif di perkulian
Sekolah Pemikiran Islam (SPI) Bandung. Menurutnya hilangnya adab dan ta’dib
menjadi suatu penyakit dan permasalahan yang utama di masyarakat Indonesia
bahkan orang yang berpendidikan sekalipun. Dan ini menjadi pembahasan yang
menarik di perkuliahan SPI Bandung kamis (26/04/2018) yang bertempat di GSG Salman
ITB Kota Bandung.
Arif menjelaskan bahwa sakitnya umat Islam sekarang itu karena banyaknya
pemimpin palsu dan sarjana palsu. Pemimpin apapun itu, mulai dari hari yang
terkecil dari pemimpin keluarga sampai pemimpin negara. Ia juga menerangkan
terjadinya hal itu karena banyaknya orang yang confusion and eror. Dan
terlebih ketika kebingungan menentukan antara hal yang haq dan batil. Lalu
kehilangan adab menjadi sebab kedua yang menyebabkan terjadinya false
leaders.
“Kalau melihat pendapat Al-Jurjani adab itu ialah pengetahuan yang
menghindari seseorang dari kesalahan atau bisa dikatakan bahwa adab itu ialah
refleksi dari ilmu yang kita punya” ungkap Arif, selanjutnya ia menjelaskan
lebih dalam bahwa adab itu bukan hanya persoalan sopan santun saja, akan tetapi
adab ialah himpunan sifat-sifat yang baik pada seseorang.
Menyama-ratakan semua orang, tidak mengakui atau menghargai otoritas ulama,
bersikap dan berprilaku diabolik semua hal itu menurut Arif ialah merupakan
akibat dari hilangnya adab. Dan pada akhir pembicaraan Arif menegaskan bahwa
setiap dari kita haruslah menjunjung tinggi adab dalam kehidupan sehari-hari
agar tidak terjadi confusion and eror pada kehidupan terlebih lagi agar
tidak pada tahap false leaders.
No comments:
Post a Comment