Sembuhkan Kakek, Tuhan..

Dini hari tadi aku dibangunkan dengan kabar yang tidak menyenangkan, subuh dingin angin yang berlalu lalang dan suara nenek yang menggeretak telinga sembari membuka pintu kamarku, ”fidd.. bangun .. antar ema ke rumah sakit si bapak asep di IGD” katanya membangunkanku.



Bapak asep adalah panggilan uyutku, uyut itu bapaknya nenek takutnya kalian gatau hehe
Dengan kondisi lemas dan lalunggu aku mulai beranjak dari bantal bergambarkan logo barcelona, ya club sepak bola favoritku. Tetap saja nenek ku cerewet mengira diriku belum bangun.

Bentar mak, nunggu adzan subuh dulu nanggung bentar lagi..” kataku

Adzan pun berkumandang, tak lama kemudian akupun berjalan menuju WC untuk wudhu serta siap-siap nganter nenek ke rumah sakit. Nenek yang dari tadi cerewet pun bersiap-siap sholat terlebih dahulu dengan mengenakan mukena warna putih.

Dua rokaat pun sudah terlaksana, nenek yang sibuk dengan handphonenya sembari nelfon orang yang nganter uyut ke rumah sakit. Aku tak mendengar begitu jelas apa yang diobrolkan karena ketika nenek nelpon akupun beranjak untuk mengeluarkan motor dari rumah.

Motor revo warna silver sedang ku panaskan mesinnya, yang menurutku motor kolot hhe karena keluaran tahun 2007 lalu cc nya pun ga begitu tinggi. Tapi bagiku itu adalah kendaraan yang super yang sering mengantarkanku kemana saja, terakhir paling jauh sih ke pangandaran, eh.. ko malah bahas motor -__-

Tak lebih dari 5 menit kemudian kami pun berangkat subuh-subuh. Bertemankan nenek di jalan dengan diselimuti jaket hitam yang tidak teralu tebal sehingga angin sangat terasa menusuk dada. Rumah sakit al-ihsan, itulah tempat uyut di rawat. Jaraknya sekitar 3 kilometer dari rumahku, karena waktu masih pagi jadi jalanan terlihat kosong dan sangat lancar sampai menuju lokasi pun tidak terlalu lama.

Sesampainya disana, aku parkirkan motor terlebih dahulu. Lalu nenek duluan masuk ke ruang IGD untuk menengok ayahnya kalo aku manggilnya ya uyut. Tak lama akupun mengikutinya, di ruangan IGD bapak asep diperiksa terlebih dahulu sebelum nanti menjelang pagi akan dipindahkan ke ruang inap karena kata dokter beliau harus dirawat. Disana pun ada 2 adik nenek yang nganter uyut berangkat ke rumah sakit, aku sering memanggilnya dengan sebutan bi ayi dan bi nyai. Melihat uyut yang lagi di infus serta tidur diatas kasur pasien, rasanya sedih. Beliau sangat baik padaku juga pada yang lain, kataku dalam hati “paak.. enggal damang..”



Sekitar setengah jam disana, melihat kondisi uyut dan berbincang-bincang. Akhirnya akupun pulang bersama bi ayi sedangkan nenek dan bi nyai tetap disana untuk menemani uyut.


Ya Allah.. Sembuhkan dan sehatkan kembali bapak asep. Dan sabarkan bapak asep dengan penyakit-penyakitnya semoga penyakitnya menjadi kifarat dosa baginya. Aamiin ..

Kawan-kawan.. minta doanya juga ya.. 

No comments:

Post a Comment