الم نجعل له عينين . و لسانا و شفتين . و هديناه النجدين .
Bukankah
Kami yang telah membentuk sepasang mata untuk dirinya (8) sebuah lidah serta
sepasang bibir (9) serta Kami telah menunjukkan kepada dirinya dua pilihan (10)
( hafidh-fr.blogspot.com ) Rekan-rekan pembaca setia, diartikel ini saya akan sedikit mengulas bab tafsir surat al-balad ayat 8 - 10. Al-Balad merupakan surat ke 90 dalam Al-Quran dan termasuk surat makkiyah karena diturunkannya sebelum Rasulullah hijrah ke Madinah. Gapapa ya langsung loncat juga hehe. Tulisan ini saya buat setelah saya membaca buku-buku tafsir.
Alam naj’al bukankah kami telah menjadikan atau membentuk lahu untuk
dirinya ‘ainain sepasang mata, mata kanan dan kiri, mata lahir dan mata
batin untuk melihat dan menafakuri kekuasaan Allah sehingga sampai kepada
pemahaman dan keyakinan bahwa diatas langit masih ada langit, bahwa diatas yang
kaya masih ada yang Maha kaya, bahwa diatas yang kuasa masih ada yang Maha
kuasa. Wa lisanan dan lidah wa syafatain serta sepasang bibir. Kalaulah
mata sudah dipakai untuk yang layak dipakai dalam artian digunakan dalam ranah
taat ibadah kepada Allah maka demikian juga dengan lisan, ia tidak akan
digunakan untuk mengucapkan yang tidak layak diucapkan. Wa hadainahu serta
kami telah menunjukkan kepada dirinya an najdain dua jalan kehidupan,
jalan menuju surga dan jalan menuju neraka.
Ibnu Faris
pakar Leksiologi mengartikan najdun dengan empat macam arti,
- Al-i’tila : Dataran tinggi yang sangat luas
- Quwwatun : Orang yang memiliki kekuatan
- Asysyuja’u : Orang yang memiliki keberanian
- Atstsadyan : Dua susu ibu yang masih hangat untuk menyusui anaknya
Dan empat macam
arti ini memiliki kesamaan arti dasar, yakni tempat berlindung. Kalau kita
terkena bencana banjir sudah tentu mencari dataran yang tinggi, kalau kita butuh
bantuan pasti kita pun mencari orang kuat dan yang memiliki keberanian lebih
dan begitu pula dengan seorang ibu yang menjadi tempat berlindung anaknya
sedari kecil dan susu ibu merupakan sumber energi yang paling utama bagi
seorang bayi dan untuk menumbukan generasi yang akan datang.
Lebih dari itu
Ar-Raghib Al-asfahani menjelaskan bahwa najdun disana maksudnya adalah
dua jalan, jalan kebaikan yang akan mengantarkan menuju surga dan jalan
kejelekan yang sudah tentu mengantarkan ke neraka.
Allah Swt telah
memberikan panca indra dan juga akal pikiran kepada kita itu supaya kita bisa
melihat tanda-tanda kekuasan-Nya lalu kemudian hal itu akan menjadi suatu
pondasi untuk kita memilih jalan yang telah diberikan oleh Allah Swt kepada
seluruh makhluk. Selamat dan celakanya seorang makhluk itu tergantung
kecerdasan memilihan pilihannya, apakah jalan baik yang dipilih atau
sebaliknya, tapi tetap meskipun Allah memberikan kebebasan memilih kepada kita
bahwa Ia ingin kita senantiasa berada di jalan yang diridhoi-Nya.
Semoga bermanfaat
Wallahu a'lam bi showab
No comments:
Post a Comment