Selayang Pandang Pemikiran Islam Kontemporer


Selayang Pandang Pemikiran Islam Kontemporer
Oleh: Hafidh Fadhlurrohman (Mahasiswa Semester VII Ilmu Al-Quran dan Tafsir STAI Persis Bandung)




Tiga sampai empat dasawarsa terakhir ini dinamika pemikiran islam menunjukkan trend yang sama sekali berbeda dengan warisan-warisan sebelumnya. Perkembangan ini ditandai dengan lahirnya karya-karya akademis dan intelektual sebagai pembacaan ulang terhadap warisan budaya dan intelektual Islam. Bisa dilihat dari awal kemunculannya, fenomena pemikiran baru ini sesungguhnya merupakan respon atas kekalahan bangsa Arab di tangan Israel pada perang enam hari Juni 1967. Peristiwa itulah yang menjadi pemisah antara apa yang disebut dengan pemikiran modern dan pemikiran kontemporer.

Munculnya pemikiran Islam kontemporer karena adanya keresahan dari pemikir-pemikir Islam pada saat itu yang menilai bahwa ajaran Islam tidak terlalu memberikan solusi terhadap permasalahan yang ada, pada akhirnya pemikiran Islam kontemporer melakukan pembacaan ulang terhadap tradisi dan warisan-warisan ulama terdahulu atau yang sering kita kenal dengan istilah turats, pun demikian pemikiran Islam kontemporer melakukan sikap dan pembacaan ulang terhadap modernitas pada saat itu. Ketika pemikiran tradisional yang menyikapi modernitas dengan apriori demi konservasi, juga berbeda dengan pemikiran modern yang menyikapi tradisi dan warisan ulama terdahulu sebagai sesuatu yang mesti dihilangkan demi kemajuan; pemikiran Islam kontemporer terlibat pembacaan kritis terhadap tradisi dan modernitas sebelum akhirnya mempertemukan keduanya, dalam kerangka menjawab tantangan dan permasalahan kontemporer.

Pemikiran Islam kontemporer umumnya melahirkan kesadaran baru atas keberadaan tradisi dan warisan ulama terdahulu di satu sisi dengan keberadaan modernitas di sisi yang lain, serta bagaimana sebaiknya membaca ulang terkait kedua hal tersebut. Maka tradisi dan modernitas atau yang sering kita kenal dengan istilah turats wa hadatsah merupakan isi pokok dalam pemikiran Islam kontemporer. Apakah tradisi bisa ditinjau dengan kacamata modernitas? Atau modernitas dinilai dengan kacamata tradisi? Atau malah keduanya dipadukan. Maka hal itu merupakan objek kajian pemikiran Islam kontemporer.

Tradisi dan modernitas harus dibaca secara kreatif, sadar dan dengan model pembacaan kontemporer, kalau melihat karya salah satu pemikir Islam Kontemporer, Muhammad Syahrur. Ia membahasakannya dengan istilah qiroah muashiroh. Atau kalau kita mengutip konsep Hasan Hanafi dengan bahasa at-Turasts wa Tajdid. Disini turats tidak hanya difahami secara harfiah tetapi sampai pada basis pembentukannya untuk menemukan makna potensial sehingga bisa ditransformasikan di zaman kita.

Tidak pula seperti pandangan modernisme yang memiliki pemahaman bahwa segala yang datang dari Barat diterima tanpa kritik, bahkan dianggap pasti baik dan benar. Dalam pembacaan kontemporer, hadatsah juga harus dibaca secara kritis, melalui kritik dan pengambilan jarak ketika melakukan pembacaan ulang serta membongkar basis filosofis dan idiologisnya. Disinilah konstruk pemikiran Islam kontemporer terlihat, ia banyak melibatkan multi disiplin keilmuan dalam membaca teks dan konteks. Setelah keduanya dibaca secara kritis-kreatif, lalu terbangun konstruksi pemaknaan baru.

Banyak pemikir Islam kontemporer yang memiliki karya monumental, seperti Asghar Ali Engineer dengan buku Islam dan Teologi Pembebasan, Hasan Hanafi dengan bukunya yang berjudul minal Aqidah Ila Ats-tsaurah, Muhammad Syahrur dengan kitab monumentalnya Al-Quran; Kitab wa Qiraah Muashiroh dan banyak lagi yang lainnya.

Gelegar dan trend pemikiran Islam kontemporer ini yang pada kenyataannya memberikan support dan warna baru terhadap dinamika studi Islam di era kontemporer ini. Terlihat dari tawaran para pemikir Islam untuk pengembangan studi Islam, baik dari sisi metodologi ataupun epistemologi.
Hal ini menjadi suatu dasar bagi kita untuk terus memahami Islam secara kaffah, dalam arti pembacaaan terkait pesan-pesan luhur yang Tuhan sampaikan melalui orang pilihan itu harus menjadi ruh bagi ruang kehidupan. Pesan tuhan pun tak mati ditinggal zaman, pada akhirnya Islam shalih likulli zaman wa makan.

1 comment:

  1. JOIN NOW !!!
    Dan Dapatkan Bonus yang menggiurkan dari dewalotto.club
    Dengan Modal 20.000 anda dapat bermain banyak Games 1 ID
    BURUAN DAFTAR!
    dewa-lotto.name
    dewa-lotto.com

    ReplyDelete