Kebijaksanaan dalam ruang lingkup ilmu falsafah, menurut pandangan Phytagoras sebagai seorang filsuf yunani klasik. Beliau mengambil arti dasar ilmu filsafat dari dua kata berbahasa Yunani, yaitu philo dan shopia. Philo berarti cinta dan shopia berarti bijaksana. Jadi kata philohopia memiliki arti cinta kepada kebijaksanaan.
Orang-orang Yunani sebelum Phytagoras mengartikan kata shopia sebagai suatu kemahiran atau kecakapan dalam suatu pekerjaan.Seperti perdagangan dan pelayaran. Lalu dengan berjalannya waktu arti ini semakin berkembang dan digunakan sebagai istilah suatu kecakapan dalam bidang syair dan musik, juga dapat berarti mereka yang memiliki ketajaman dan kecapakan dalam berfikir dan berperilaku. Pada akhirnya, makna ini berkembang lagi dan digunakan untuk menyebut jenis ilmu pengetahuan tertinggi, yakni pengetahuan yang dapat mengantarkan untuk mengetahui kebenaran murni.
Karena kebijaksanaan (shopia) atau pengetahuan terhadap kebenaran murni itu merupakan suatu pencapaian yang sulit dilakukan, dimana hanya Allah saja yang mampu melakukannya, maka menurut Phytagoras yang pantas bagi manusia adalah sekedar sebagai "pencinta kebijaksanaan". Dia menegaskan, "cukuplah seseorang menjadi mulia ketikaia menginginka hikmah dan berusaha untuk mencapainya".
Sepanjang sejarahnya, "falsafah" menjadi saksi dari kerendahan hati para filsuf yang tidak mengkalim diri mereka sebagai orang yang mampu mengetahui segalanya, melainkan hanya sebagai para pencari dan pencinta kebijaksanaan (hikmah).
Pencarian pengetahuan tentang kebenaran murni menuntut usaha yang serius dan kerja terus menerus. oleh karena itu, filsafat atau falsafah (dalam bahasa arab) terkait erat dengan pengamatan dan pemikiran rasional. Dengan demikian seorang filsuf dalam pandangan Plato ialah "orang yang sadar (terjaga) dan membuuka pandangannya terhadap segala hal yang ada di alam eksisteni sambil berusaha untuk memaaminya, sementara orang lain menghabiskan hidupnya dalam keadaan tertidur"
Jadi dapat saya tarik sebuat pandangan saya terhapad apa yang diintrepetasikan Phytagoras terhadap ilmu ini, jadi menurutnya bahwa falsafah itu ujung atau tanduk ilmu pengetahuan sebagai sarana untuk ingin mengetahui kebenaran yang bersifat mutlak dan akhirnya terimplementasikan terhadap kebijaksanaan diri dalam berperilaku.
JOIN NOW !!!
ReplyDeleteDan Dapatkan Bonus yang menggiurkan dari dewalotto.club
Dengan Modal 20.000 anda dapat bermain banyak Games 1 ID
BURUAN DAFTAR!
dewa-lotto.name
dewa-lotto.com