Buku ini ditulis oleh Reza sebagai refleksi
dari kegelisahan yang ia rasakan. Kemudian ia memandang filsafat sebagai cara hidup yang revolusioner. Ini difahami dari banyaknya pemaknaan terhadap
filsafat di dalam sejarah peradaban manusia, mulai dari pecinta terhadap
kebijaksaan, sampai dengan pemahaman terhadap segala sesuatu. Menurutnya,
filsafat mengajak orang untuk berfikir sistematis, masuk akal dan mendasar
tentang hidupnya, dan hidup orang-orang disekitarnya. Dari tiga hal itu,
filsafat lalu menjadi revolusi; cara hidup revolusioner.
Dalam pemahaman Reza revolusi adalah perubahan
yang cepat, mendasar dan menyeluruh. Lalu ia menganggap bahwa revolusi itu
tidak hanya terjadi di wilayah sosial politik melulu, tapi terjadi juga di
wilayah pribadi. Biasanya revolusi di wilayah sosial politik selalu terjadi
konflik dan memakan korban, ia memandang bahwa revolusi di wilayah kehidupan
pribadi yang akan mengantarkan revolusi sosial politik yang damai.
Ada beberapa tingkatan revolusi yang ia bahas
dalam buku tersebut.
Revolusi di tingkat pertama adalah revolusi
cara berpikir. Apakah cara dia memandang kenyataan dunia sekitarnya dapat
dipertanggung jawabkan atau belum? Lalu ia menguji sendiri metode berpikirnya,
lalu sampai kepada keputusan, apakah ia harus mengembangkannya atau malah
menghancurkannya sama sekali? Pola seperti ini yang ia bahas dengan beragam
contoh di dalam bukunya (nantikan di review-riview selanjutnya).
Revolusi di tingkat kedua adalah cara
berbahasa. Cara kita membahasakan sesuatu menentukan sikap kita pada sesuatu
itu.
Revolusi di tingkat ketiga adalah cara
bertindak. Setelah revolusi cara berfikir dan berbahasa lalu tahap selanjutnya
adalah bertindak. Banyaknya masalah di dunia ini bukan karena kurangnya
informas dan kesadaran, tetapi kurangnya tindakan nyata. Kesadaran yang ada belum cukup kuat untuk
mendorong seseorang atau kelompok pada tindakan nyata untuk melakukan
perubahan. Pola ini bisa dilihat mulai dari masalah kemiskinan yang tak kunjung
selesai di belahan dunia, sampai dengan maslah perubahan iklim. Menurut Reza,
cara kita bertindak pun harus mengalami revolusi dengan berpijak pada data dan
kesadaran yang ada.
Namun, Reza memandang bahwa revolusi cara
bertindak tidaklah cukup karena tindakan hanya terjadi di waktu-waktu tertentu.
Maka revolusi selanjutnya adalah revolusi cara hidup. Ketika revolusi sudah
menyentuh cara hidup, maka ia akan menyebar ke berbagai kehidupan bersama. Pola
pendidikan akan berubah. Pola politik akan berubah. Pola ekonomi akan berubah. Dan
lain sebagainya. Hingga pada akhirnya pola-pola dari berbagai segi kehidupan
akan terus mengalami perubahan karena terus dipertanyakan dan dikaji ulang. Menurut
reza, inilah inti dari kebijaksanaan filosofis., yakni hidup dalam tegangan,
dan tak pernah berhenti dalam satu bentuk pemikiran yang sifatnya dogmatik.
No comments:
Post a Comment