Gema Kehidupan


GEMA KEHIDUPAN



Suasana pagi yang begitu segar, seakan membuat tulang belulang ini kaku tak kuasa, cahaya matahari yang tak enggan untuk selalu memberikan beribu cahaya kepada sang bumi. Dikala itu daku yang sedang duduk dikursi berdiam diri dalam lamunan terkejutkan oleh suara yang tak aneh lagi di telinga ini, yaah dia kakekku. “Cu.. sedang apa kau? Mari kita berjalan-jalan ke suatu lembah” ujar kakek mengajak daku pergi. Aku pun bangun dari lamunan itu dan segera menyiapkan diri untuk pergi berjalan-jalan bersama sang kakek.


“Iya kek, tunggu sebentar..” ujarku singkat.

Ketika kita sedang dalam perjalanan menuju lembah tersebut, suasana alam kian terasa indah. Hijau, sejuk begitulah yang daku rasakan.

“Mana lembahnya kek? Masih jauh gak?” tanyaku padanya.

“Itu disana, sebentar lagi kok cu..” jawabnya padaku.

Kami pun sampai dilembah itu, Maha Suci Allah.. sungguh lembah ini begitu luas nan indah. Mata ini semakin cinta terhadap alam ketika daku melihat pemandangan disekeliling lembah ini. Begitu pula dengan penciuman ini, seakan jauh dari polusi dan hanya udara segarlah yang daku rasakan ditempat ini. 

“Subhanallaah.. Sungguh agung nan indah ciptaan-Mu ini” ujar kakek seraya melihat kelangit.

Seketika itu daku sangat menikmati aroma keindahan lembah, berlari kain kemari, rasa senang yang daku rasakan. 

“Woooyyyy...” teriakku dengan penuh kegembiraan.

Daku merasa aneh, setelah berteriak dengan penuh semangat. Seakan ada suara yang mengikuti suaraku ini. “Kok ada suara itu yaah?” gumamku dalam hati.

Daku mencoba kembali untuk berteriak dan ternyata masih saja ada yang mengikuti, sama hal nya seperti tadi. Penasaran sekaligus kesal yang daku rasakan membuat hati ini seakan ingin marah kepada suara yang selalu mengikutinya.

“Wooy, suara siapa yang mengikuti suara ku.. keluar kalo berani, dasar jelek.” Teriakku dengan nada yang sangat tinggi.

Dan ternyata suara itu tetap mengikutiku dengan suara yang sama dengan nada yang sangat tinggi, daku terdiam. Merasa aneh kan hal itu, daku bertanya pada sang kakek

“Kek.. siapa sih yang ngikutin suaraku? Aku kesel tau, pengen marahin dia kek..”

Sambil tersenyum kakek pun berkata
“Coba kamu puji dia dengan kalimat-kalimat yang indah jangan dengan nada yang tinggi seperti tadi”

Daku pun menuruti perintah kakek tadi, daku tersenyum setelah melakukan apa yang kakek katakan, ketika daku berteriak dengan suara yang bagus dan dengan pujian-pujian yang begitu indah ternyata daku pun mendapatkan suara yang begitu indah dan memujiku.

Kami pun tersenyum seketika, lalu kakek berkata kepada ku
“Cu.. itulah gema kehidupan. Ketika kau berbuat jahat atau marah-marah seperti tadi ke orang lain, niscaya orang lain pun akan melakukan hal yang sama terhadapmu bahkan bisa lebih kejam dari apa yang kamu lakukan. Begitu pula sebaliknya, ketika kamu berbuat baik dan berkata-kata yang baik kepada orang lain, niscaya orang lain pun akan menyegani mu dan berbuat baik kepadamu”

No comments:

Post a Comment