Awas Dajjal !!


WASPADAI DAJJAL!

 


         
            Dalam sebuah hadits yang bersumber dari Abu Darda ra. dan diriwayatkan oleh Imam Muslim, Ahmad dan Abu Dawud, Rasulullah Saw mengingatkan kepada kita akan suatu zaman yang penuh ujian. Hendaknya kita mewaspadai jika saja kita hidup pada zaman ini. Lebih jelasnya beliau Saw menjelaskan:

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَنْ حَفِظَ عَشْرَ ءَايَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُوْرَةِ الْكَهْفِ عُصِمَ مِنَ الدَّجَّالِ.

            Artinya: “Sesungguhnya Nabi Saw bersabda: Barangsiap yang menghafal sepuluh ayat pertama dari surat Al-Kahfi, maka dia akan diselamatkan dari (ganguan) Dajjal.”

            Dajjal selama ini belum jelas apakah dia berbentuk makhluk seperti manusai ataukah dalam bentuk lain. Semua orang belum melihat dengan mata kepala sendiri, bahkan sebagian bahkan mungkin mayoritas manusia meragukan apakah dajjal itu benar-benar ada ataukah hanyalah mitos belaka, atau hanya sekedar menakut-nakuti anak kecil supaya tidak nakal. 

            Hadits tersebut dengan jelas menerangkan bahwa dajjal itu ada, tetapi tidak diterangkan dimana dan kapan itu terjadi. Sebagai orang yang beriman kita dituntut mempercayai sesuatu bukan bedasarkan ada atau tidak adanya sesuatu itu termasuk dajjal ini, tetapi kita mempercayai karena Rasulullah Saw yang menyatakannya. Bahkan beliau mengajarkan agar setiap selesai membaca shalawat dalam tasyahud kita membaca doa agar selamat dan dipelihara dari siksa kubur dan neraka, dari fitnah hidup dan mati serta dari ganguan dajjal. Banyak sekali riwayat yang menjelaskan akan munculnya dajjal ini dari mulai hadits yang lemah hingga hadits yang shahih. 

Namun dari informasi riwayat yang lebih kuat dajjal adalah orang yang suka memutarbalikkan fakta, suka berdusta, memandang sesuatu dengan sebelah mata, apa ia katakan surga adalah neraka dan apa yang ia katakan neraka adalah surga dan ia akan muncul dari sebelah barat. Wallahu ‘alam.

Selidik demi selidik sifat-sifat tersebut memang sekarang ini sedang hangat-hangatnya. Banyak manusia yang sudah terbalik pola pikirnya, yang hak dikatakan batil dan yang batil dikatakan hak. Yang jujur dikatakan bodoh, yang khianat dikatakan amanat. Zaman sekarang ini memang banyak hal yang serba terbalik. Mungkinkah ini zaman dimana dajjal-dajjal bermunculan?

Generasi muda Islam dewasa ini yang paling banyak menerima imbasnya dari sifat-sifat dajjal ini. Bayangkan saja oleh kita, banyak anak muda sudah merasa malu, gengsi jika berpakaian Islami, bertutur islami dan berakhlak islami. Mereka justru lebih bangga, lebih heppy, lebih enjoy jika serba Eropa atau ke Barat-baratan. Yang menjadi pujaan bukan lagi para ulama karismatik, para pejuang bangsa, tetapi para artis dan selebritis, yang hidupnya serba glamaur, hedonis dan serba permisif.

Para dajjal telah menancapkan sayapnya di setiap rumah kita. Hampir tiap chanel televisi berisikan ajaran-ajaran dajjal yang menonjolkan fitnah, ghibah, namimah, pamer aurat, kekerasan perkosaan sadisme dll. Sementara akidah sebagai benteng yang paling handal, sama sekali kurang muncul ke permukaan, paling kalaupun ada hanya sebatas di pengajian, shalat jum’ah itupun kalau membahas  masalah akidah. Ada mimbar-mimbar  keagamaan di televisi, sayanganya waktunya justru saat orang-orang masih tidur. Jadi siap yang akan menyaksikannya.

Dalam hadits tersebut di atas Rasulullah memberikan resep untuk menangkal dajjal yaitu dengan menghapal sepuluh ayat awal surat Al-Kahfi. Ini mengandung arti bahwa dengan membacanya kita akan terhindar dari sifat-sifat dajjalisme dalam kehidupan kita. Namun hadits itu lebih dimaksudkan agar kita bukan saja membaca dan menghapalnya semata, tetapi  hendaknya kita memahami isi kandungan yang terdapat di surat Al-Kahfi tersebut. Dalam surat Al-Kahfi dijelaskan bagaimana kisah keperkasaan Dzulqarnain saat menghancurkan Ya’juj dan Ma’juj yang menurut sebagian orang dikelompokkan dajjal saat itu, karena mereka membantai, merusak dan membuat manusai saat itu ketakutan.

Dengan memahami kisah di atas dan kemudian direalisasikan dalam kehidupan kita sehari-hari maka kita akan selamat dari sifat-sifat dajjal. Kita dapat meneladani karakteristik Dzulqarnain, sebagai sosok karismatik yang pemberani dan hanya menggantungkan segalanya kepada Allah SWT. orang yang bertawakal. 

No comments:

Post a Comment