Resume Diskusi Genealogi Kaum Intelegensia Muslim Indonesia

Bismillah..

Hari jumat malam, saya bersama kawan-kawan dari kader hima persis melakukan kajian tsaqofah islamiyyah yang dimotori oleh sodara Ridwan Rustandi sebagai MPO Hima Persis Jawa Barat.


Pertama saya haturkan terima kasih terhadap beliau dan rekan seperjuangannya yang telah mengadakan acara ini, di blog pribadi ini saya akan membuat resume hasil kajian hari jumat di bakcim. Resume ini saya buat agar yang kemarin tidak hadir setidaknya bisa membaca sedikit dari yang saya tulis walaupun tulisan ini saya kira jauh tidak lengkap dari apa yang disampaikan oleh Kang Tatan selaku senior dari Hima Persis.

Kami kemarin malam mengadakan diskusi perihal genealogi intelegensia muslim indonesia.

Pertama kang tatan ahmad santana sebagai pemateri mengambil sebagian atau bisa dikatakan khulasoh dari disertasi Pak Yudi Latif, PhD yang memiliki tema sama dengan pembahasan kali ini. Disertasi beliau kemudian dijadikan buku yang berjumlah sekira 700 halaman lebih.
Kalau berbicara perihal intelegensia muslim indonesia, tentunya cakupannya sangat luas sekali mengingat banyak tokoh intelegensia islam yang sudah berjasa untuk NKRI.

Kang tatan ahmad santana memulai pembicaraan dengan ayat quran, tepatnya surat al mujadalah ayat 11
يرفع الله الذين امنوا منكم و الذين أوتوا العلم درجت
Allah mengangkat derajat orang-orang beriman diantara kamu dan orang-orang yang mencari ilmu.

Kang Tatan melanjutkan pembicaraan dengan mengangkat nama tokoh, yaitu Ahmad khotib. Putra Indonesia yang pada tahun 90an sudah d percaya mnjadi imam masjidil haram.

Dulu perjalanan umrah atau haji itu tak seperti sekarang yang hanya memakan waktu 9 jam saja, dulu satu perjalanan menuju saudi arabia itu memakan waktu 6 bulan lamanya untuk satu kali balikan. Nah dari 6 bulan itu mereka mempergunakan waktu di kapal itu untuk diskusi dan berdialektika.

Tak hanya melakukan peribadatan saja, kaum muslimin yang pergi haji atau umroh mereka pergunakan untuk menimba ilmu disana sehingga sepulang dari sana mereka bisa melakukan harakah di daerahnya terutama pembaharuan islam.

Setelahnya kang Tatan berbicara makkah lalu kemudian pembicaraan tertuju ke Den haag Belanda. Dan ia langsung tertuju ke arah politik bahwa di tatanan parlemen belanda muncul kelompok progresif yang meminta kepada pemerintahannya untuk melakukan politik etis. Kenapa? Karena pada saat itu belanda adalah kawasan yang mudah terkena banjir, tapi pada saat yang bersamaan Amsterdam sebagai salah satu daerah di Belanda tidak terkena banjir dikarenakan orang-orang Belanda membawa rempah-rempah dari Indonesia selama ratusan tahun. Jadi kelompok progresif meminta untuk memberikan ucapan terimakasih kepada Indonesia sekaligus membuat kerja sama dengannya.

Diantara orang indonesia yang belajar ke Den Haag ialah Agus salim. Awal mulanya yang mendapatkan beasiswa ke Den Haag itu ialah R.A Kartini tapi dikarekanan tidak lama dari pemberian beasiswa itu Kartini akan melakukan pernikahan bersama salah satu bupati yang ada di Indonesia lalu kemudian beasiswa itu diberikan kepada Agus Salim.

Setelahnya Den Haag disebut lalu kemudian kang Tatan berbicara soal Montreal, Kanada. Abdul mukti, nurholis majid, sayyiq aqib al attas adalah intelegensia islam indonesia yang pernah belajar disana.

Pada saat itu, Orang-orang yang mendapatkan pendidikan yang baik hanya kelompok bangsawan.
Lalu kemudian kang tatan sesuai disertasi Pak Yudi Latif yang dibacanya, mengalurkan antar generasi dari awal hingga sekarang. Ia mengakatan generasi pertama intelegensia muslim Indonesia tertuju pada tokoh Syeikh Ahmad Khotib selaku guru dari Hasim Asy'ari dan Ahmad Dahlan. Pembaharuan ini muncul dari ide furifikasi jamaludin al-afgani lalu kemudian didukung oleh raja abdul al hamid selaku raja saudi arabia saat itu, karena pada saat itu Ahmad khotib melakukan pembelajaran islam dan pembaharuannya di Makkah Saudi Arabia.

Lalu kemudian setelahnya menpunyai murid seperti Hasim Asy'ari dan Ahmad Dahlan, buah pergerakan pembaharuan kedua murid itu dengan membentuknya ormas-ormas besar yang berada di Indonesia.

Selain Ahmad Khotib, kang tatan mengatakan sosok Hos cokroaminoto sebagai generasi pertama intelegensia muslim Indonesia. Ia adalah guru soekarno, kartosuwiryo, dan muso. Lalu kemudian pembaharuan itu muncul dengan adanya pergerakan Nasionalis yang dibawa oleh soekarno, DI/TII yang dibawa oleh Kartosuwiryo.

Lalu kemudian berlanjut menuju generasi kedua yang sumbangsih generasi ini ialah berkontribusi di pergerakan perjuangan Indonesia. Adapun tokoh-tokoh yang disebut diantaranya Tan malaka, Soekarno, Wahid Hasyim, Kartosuwiryo.

Setelah mereka bersatu untuk memperjuangkan Indonesia, masing-masing dari mereka melakukan pembaharuan tetapi setelahnya mereka saling menikam dikarekanan adanya kepentingan yang mereka kejar.

Berlanjut ke generasi ketiga, generasi ini terlahir di zamab belanda, tokoh-tokoh yang disebut diantaranya MH Tamrin (mantan ketua umum pii), Zakiyah darajat, Mukti Ali. Adapun sumbangsih yang mereka lakukan ialah analisis ideologis, dan penerapan civil sociaty.

Selanjutnya generasi keempat yang melakukan analisis ilmiah terhadap ideologi generasi ketiga. Diantara tokoh yang disebut ialah caknur, Amien rais, Gusdur, Bang imad, Ismail hasan.

Dan generasi ini melakukan liberalisasi pemikiran islam dan menyelesaikan konflik tentang diskursus peletakan pancasila dan pada saat yang bersamaan pula seorang Caknur berhasil melakukan pengkaderan.

Lalu generasi kelima yang hadir sebagai kritikus terhadap pemikiran generasi keempat dan menghidupkan semangat dialektik islam. Salah satu tokoh yang disebut ialah Hidayat nur wahid.

Lalu berlanjut ke generasi ke enam, sumbangsih pergerkanannya antara lain akselerasi islam, modernisasi islam, dan politik praktis. Tokoh yang disebut pada generasi ini ialah Ulil absar abdalah, Andis mata, dan Adian husaini.

Mereka juga menghadirkan dialektika yang lebih terbuka dan studi-studi Islam yang tersebar di seluruh Indonesia.

Lalu.. Siapakah generasi ke tujuh setelahnya? Semoga rekan-rekan yang sekarang sedang studi di kampusnya masing-masing bisa menjadi regenerasi dari intelegensia muslim Indonesia, terutama kita sebagai lumbung kader Hima Persis.
وما يذكر إلا أولوا الالباب

 Kader Hima Persis
Ahad, 30 April 2017

No comments:

Post a Comment