Riya

PENGERTIAN RIYA

Memperlihatkan amalan kebaikan dengan tujuan ingin dipuji oleh orang lain dikarenakan amal tersebut. Tegasnya pengertian riya adalah mengerjakan suatu amal dengan tidak ikhlas yaitu karena sesuatu dan untuk mendapat perhatian dari orang lain.

Riya sangat erat kaitannya dengan niat, mari simak hadita dibawah ini yang mungkin sudah pada diluar kepala yah

عَنْ اَمِيْرِ اْلمُؤْمِنِيْنَ اَبِى حَفْصٍ عُمَرَبْنِ اْلخَطَابِ  بْنِ نُفِيْلِ بْنِ عَبْدِ اْلعُزى بْنِ رِيَاحِ بْنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ قُرْطِ بْنِ رَزَاحٍ بْنِ كَعْبِ بْنِ لُؤَيِ بْنِ غَالِبِ اْلقُرَيْشِيِ اْلعَدَوِيِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلُ اللهِ صَل اللهُ عَلَيْهِ وَسَلمَ يَقُوْلُ اِنمَا اْلَاعْمَلُ بِا النِيَاتِ وَاِنمَا لِكُلِ امْرِئٍ مَانَوَى وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ اِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ اِلًى اللهِ وَرَسُوْلِهِ وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ  لِدُنْيَا يَصِيْبُهَا اَوِ امْرَاَةُ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ اِلَى مَا هَا جَرَ اِلَيْهِ

“Dari Amir al-Mukminin,Abu Hafs Umar bin Khattab r.a bin Nufail bin Abd al-Uzza bin Riyah bin Abdullah bin Qurt bin Riyah bin Adi Ka’ab bin luay bin Ghalib al-Quraiys al-Adawi berkata,”

Aku pernah mendengar Rasulullah saw bersabda, “sesungguhnya sahnya amal itu tergantung dengan niat. Setiap orang akan memperoleh dari apa yang diniatkannya. Jika seseorang itu hijrah untuk Allah dan Rasul-Nya, maka  hijrahnya tersebut diterima oleh Allah dan Rasul. Namun, jika hijrahnya itu untuk dunia yang akan diperolehnya atau wanita yang akan dinikahinya, maka hijrahnya tersebut sesuai dengan apa yang diniatkannya tersebut”(HR. Bukhari and Muslim)

riya bagian dari syirik ashgar

bahkan bisa jadi syirik akbar, naudzubillah min dzalik, sebagaimana Rasulullah` bersabdah: yang paling aku takuti atas kalian adalah syirik kecil. Mereka bertanya, ‘wahai rasulullah, apakah syirik kecil itu ? ‘beliau menjawab,’yaitu riya’.”(HR. Ahmad,Ath-Thabrani, dan Baghawi dalam syarhus-sunnah)

Ketika manusia sedang dikasih pahala, Allah berkata pada pelaku ria’: pergilag kalian pada orang yang dulu di dunia melihatmu, maka lihatlah apakah kamu mendapatkan balasan darinya. Akan tetapi riya’  suatu sa’at bisa menjadi kufur akbar tergantung kondisi pelakunya. Riya’ bisa jadi kufur akbar apabila seseorang itu masuk agama atas dasar riya’ dan nifak, dia masuk islam bukan dilandasi dengan keimanan dan kecintaan, maka hukumnya berubah menjadi munafik, yang hukumnya adalah kufrun akbar.

*Riya’ lebih Rasullah takutkan daripada kedatangannya dajjal* :
Dari abi said rasulullah bersabda : maukah kuberitahukan padamu tentang sesuatu yang paling aku takutkan dari fitnah dajjal? Para shahabat menjawab,iya wahai rasulullah. Rasulullah bersabda:” syirik yang tersembunyi, seseorang bangkit untuk melaksanakan sholatnya karena ia tahu ada seseorang yang memperhatikannya. (HR, Ahmad)

Penjelasan : ·        

Apabila seorang hamba beramal hanya ingin dilihat manusia, kemudian dia melaksanakannya maka amalannya terhapus, dan ini termasuk pada syirik kecik ditakutkan akan nerubah menjadi syirik besar. ·  
      
Apabila seorang hamba beramal ingin mengharap Allah dan supaya dilihat manusia, dan dia tidak ingin melepas perasaan riayak dalam hatinya maka amalannya akan batal. ·        

Yang terakhir, apabila seorang hamba beramal ingin mengharap Allah saja, kemudian dia mencampuri riya’ dalam pertengahan amalnya, maka keikhlasannya tidak akan rusak dia tetap mendapatkan pahala, akan tetapi dia dinamakan lemah iman, dikarenakan dalam hatinya masih timbul rasa riya’.

No comments:

Post a Comment