Analisis Terbentuknya Ketua Timses Jokowi


Setelah kita melihat dinamisasi politik yang terjadi di negri ini dengan telah resminya capres dan cawapres di pemilu tahun depan, serangan hastag #2019GantiPresiden oleh kubu oposisi dengan mengambil beragam isu untuk memenangkan kontestasi pergolakan politik tahun depan maka seakan-akan mencari titik kelemahan petahana saat ini.

Dari mulai isu keagamaan yang pertama dibangun oleh kubu oposisi akhirnya mulai lebur kembali setelah Jokowi memilih cawapresnya dari kalangan ulama, akhirnya ragam isu pun mulai dicari kembali untuk merebut kekuasaan di tahun depan.

Dengan melihat kondisi negara saat ini, mungkin kubu oposisi melihat ada salah satu celah yang bisa dijadikan senjata melawan kubu pemerintah, yaitu masalah ekonomi. Dengan melonjaknya hutang negara lalu turunnya harga rupiah yang mengakibatkan harga tukar dollar ke rupiah semakin tinggi itu menjadi isu yang dibawa oleh kubu opoisisi. Hemat penulis, akhirnya kubu oposisi memilih orang yang kredibel di bidang ekonomi, lalu terpilihlah Sandiaga Uno sebagai cawapres Prabowo. Ia seorang ekonom juga pebisnis yang sangat hebat dengan kekayaan melimpah ruah yang bisa membantu kontestasi politik tahun depan.

Dinamika pemilihan cawapres pada saat itu ramai dibicarakan di berbagai media. Lalu pembicaraan yang tak kalah penting usai terpilihnya cawapres dari kedua kubu, ialah ketua timses. Pihak Jokowi-Ma’ruf Amin memilih Erick Tohir sebagai ketua Timses kubu mereka.

Kalau kita lihat, Erick Tohir adalah sahabat dari Sandiaga Uno. Dan ini pun diungkap oleh sandi di berbagai media, bahwa Erick bukan sekedar teman biasa, tapi kerabat keluarga dan bisnis.

Ketika Sandi melihat hal itu, ada sedikit ke khawatiran yang dirasakan Sandi juga mungkin oleh kubu opoisi dengan terpilihnya Erick sebagai ketua timses Jokowi. Mengapa? Karena Erick adalah orang yang paling tahu luar dan dalam sosok Sandiaga, dan mungkin ini membahayakan. Ada kemungkinan titik celah kelemahan Sandi bisa dibongkar ke permukaan oleh Erick. Seakan image sebagai santri post islamisme yang baru saja dibangun bisa hancur.
Tapi jika profesional, mungkin Erick pun tak sejahat itu. Tapi siapa yang bisa memastikan? Politik itu dinamis, tidak bisa direka kondisi yang akan terjadi walaupun survei dan analisis terus digulirkan sebagai upaya membaca hal itu.

Apalagi ketika kita tahu bahwa Erick Tohir adalah “otak” dari suksesnya ASIAN GAMES 2018. Event dunia yang sempat dicibir banyak orang akhirnya sukses berkat kerja keras Erick dan rekan-rekannya dalam membangun acara tersebut.

Sosok Erick juga mengerti bagaimana membangun suara milenial untuk memilih kubu jokowi, dan hal itu yang dikhawatirkan oleh kubu Prabowo.

Bagaimana dengan kubu prabowo? Mari kita lihat dinamika politik yang akan datang.

No comments:

Post a Comment