Setelah di
pertengahan Februari pengurus Sekolah Pemikiran Islam Bandung atau yang lebih
dikenal dengan singkatan SPI Bandung membuka pendaftaran bagi siapa saja
terkhusus generasi muda Islam yang berdomisili di Bandung untuk mengikuti
program pembelajaran terkait pemikiran-pemikiran dalam worldview Islam,
akhirnya di awal Maret yang bertepatan dengan hari kamis tepatnya selepas
sholat magrib menggelar kelas perdananya dengan pembicara Akmal Syafril, ST,
M.Pd.I selaku Kepala SPI Pusat yang bertempat di D’Best Sofia Hotel Bandung.
Akmal Syafril
atau yang lebih sering disapa Akmal, memberikan apresiasi dengan banyaknya yang
hadir di kelas perdana SPI ini, ia juga menuturkan latar belakang didirikannya
SPI lalu kemudian dilanjut dengan visi misinya sebagai langkah awal pengenalan
SPI kepada para peserta yang berasal dari berbagai kampus-kampus di Bandung
Raya. “SPI itu berdiri sebagai suatu upaya respon intelektual umat Islam
khususnya generasi muda dalam menghadapi era globalisasi, dimana pada era ini
banyaknya faham-faham yang kontradiksi dengan pandangan alam Islam maka dengan
itu dengan adanya SPI ini orang tidak hanya berasumsi untuk melawan
pemikiran-pemikiran yang bersebrangan itu, akan tetapi dilandasi dengan modal
Intelktual” tutur Penulis buku Buya Hamka; Antara Kelurusan ‘Aqidah dan
Pluralisme.
Dua kader Himpunan
Mahasiswa Persatuan Islam atau yang lebih dikenal dengan Hima dan Himi Persis
menjadi bagian dari peserta di angkatan 4 SPI ini, Egi Rahman mahasiswa Pendidikan
Seni Rupa UPI Bandung dan Silvi Septiani mahasiswi Bahasa dan Sastra Arab UIN Sunan Gunung Djati Bandung sebagai kader Hima dan Himi Persis Kota Bandung turut ikut serta
pada kelas perdana yang dilaksanakan kamis malam itu.
“Kesempatan
mengikuti perkuliahan pertama sangat banyak membuka pikiran saya. Walaupun
judul materi pada sesi perdana ini adalah pendahuluan, namun cukup banyak isu
pembahasan yang potensial untuk digali. Dan pada pertemuan perdana ini saya
menyadari, tidaklah cukup kita berbicara tinggi-tinggi mengenai pemikiran untuk
membangun peradaban, perlu adanya budaya literasi diantara generasi muda Islam
terkhusus peserta SPI agar dapat saling memberi dan bertukar pikiran. Karena
kekuatan peradaban adalah ilmu yang dibarengi dengan adab. Di kelas perdananya
saja sangat menarik, apalagi ketika masuk pembahasan-pembahasan selanjutnya”
ucap egi terkait kesan pada kelas perdana kemarin.
“Kesan pertama
pada kelas perdana kemarin sangat luar biasa, mendengar dari paparan pertama
dari Kepala SPI Pusat Akmal Syafril bahwa musuh terbesar umat Islam adalah
Yahudi dan Nasroni juga orang-orang yang mengikuti langkah-langkah mereka dan
Islam itu pondasinya ilmu yang ada di dalam Al-Quran dan As-Sunah. Dan juga di
kelas perdana kemarin itu antusias yang luar biasa dari berbagai kampus, juga
sangat luar biasa ketika melihat visi misi SPI ini dengan pengelolaan kajian
yang terstruktur dan terencana bisa menghasilkan generasi muda Islam yang cemerlang demi kembalinya kejayaan
Islam” tutur Silvi kader Himi Persis Kota Bandung yang sekarang menjadi pengurus
Himi Persis Jawa Barat.
“Peradaban Islam itu pernah jaya dimasanya dan akan jaya kembali dengan semaraknya tradisi ilmu
di kalangan masyarakat Islam karena untuk mencapai kejayaan peradaban Islam itu
tidak cukup dengan semangat dan ibadah mahdoh saja tetapi harus diseimbangkan
dengan kondisi intelektualnya” pungkas calon doktor sejarah Universitas
Indonesia pada kelas perdana di SPI Bandung.
No comments:
Post a Comment